Rabu, 22 Oktober 2008


Prolog

“Semua orang pasti pernah punya masalah, tapi ga’ ada gunanya mikirin masalah sampai berlanjut-lanjut tanpa ada jalan pemecahannya. Masalah itu bukan untuk dipikirin, tapi untuk diselesaikan. But how to solve it? Percaya pada seorang sahabat.”

Lembaran-lembaran yang akan kalian buka dan kalian baca ini adalah kisah sedih-duka dan seneng-hepinya anak-anak Cohesive. Who are they? Mereka emang belum setenar Ain & The Gank-nya Sinta Yudisia atau Dago 335-nya Tasaro atau bahkan Lima Sekawannya Enid Blyton. Tapi setelah elu-elu pada baca, nih, buku, mereka ga’ kalah keren, lho, ama mereka-mereka. Maksudnya? Yah, kisah-kisah anak-anak Cohesive juga ga’ kalah seru dan asyik untuk dibaca seperti novel-novel yang laen ( narsis dikit ga’ apa-apa…). Untuk lembaran-lembaran pertama kita memulai dengan sesi perkenalan.

Cohesive adalah nama kelas akhir Ponpes Ta’mirul Islam yang berlokasi di sebuah kota kecil tapi sangat terkenal di Indonesia. Karena setiap kelas di pondok tersebut mempunyai nama masing-masing dan salah satunya adalah Cohesive ini. Ga’ tau juga kenapa dinamakan begitu, karena anak-anak Cohesive mang ga’ ada yang jelas. Tapi kita tinggalkan masalah nama itu, karena seperti kata Shakespears, apalah arti sebuah nama. Mereka terdiri dari 28 orang. Eitss… meskipun mereka hidup di lingkungan pondok yang pada umumnya serba religius dan identik dengan orang-orang alim, mereka ga’ kalah gokil dengan anak-anak lain pada umumnya. Kegokilan mereka bahkan ga’ umum untuk anak-anak lain (apa,sih, maksudnya?). Untuk lebih tau, kita kenalkan masing-masing.

Ada Efty yang meskipun penampilannya angkuh dan sok ga’ peduli dengan sekelilingnya itu kadang-kadang dia juga bisa gokil abis kaya’ temen-temennya yang lain. Contohnya aja pernah saat teman-temannya lagi pada serius belajar dia tiba-tiba nyanyi-nyanyi sambil teriak-teriak ga’ karuan. Siapa yang ga’ mangkel, coba? Trus ada Dayat yang orangnya kalem dan (katanya) keibuan, tapi kadang-kadang merengek-rengek ga’ jelas kaya’ anak kecil gitu… Setelah itu ada kakak- beradik Alya dan Aulia. Semua orang yang baru kenal mesti mengira kalau mereka ini kembar (kembar dari sisi mananya, coba?). Tapi 100% persen mereka ini ga’ kembar. Alya itu orangnya putih berkacamata dan banyak omong, tanya ini itu… Pasti ada aja yang dia jadiin buat bahan pertanyaan. Sedangkan Aulia itu orangnya item manis (kaya’ lollipop rasa coklat) dan dia jelas-jelas ga’ pake’ kacamata. Mereka itu ‘top-A-student’-nya Cohesive. Meskipun begitu, Aulia punya julukan ‘Onengest Girl’ (gadis paling ‘lo-la’ maksudnya, aduh…jangan-jangan ga’ tau apa tuh lo-la? Loading lama…) di kelas. Asli, dia oneng abisss....
Setelah itu ada si Tasya yang rumahnya jauh banget dari asrama. Merem aja bisa, katanya. Soalnya rumahnya cuma di depan ma’had. Tapi kalau dia bisa pulang sambil merem dan tidak ada cacat sedikitpun sampai rumahnya, itu adalah suatu hal yang luar biasa, karena di depan pondok ada jalan raya yang selalu ramai dan dilewati banyak kendaraan. Let it be! Setelah Tasya ada si Dee yang nge-rock abis. Bukan karena dia suka lagu rock, atau karena penampilannya rocker abis. Dia bahkan ngefansnya ama Didi Kempot. So kalau mau dengerin lagu Stasiun Balapan versi rock, suruh aja dia nyanyi. Chester Bennington aja kalah… Trus ada Tian yang orangnya cool banget, kalem, tenang dan….? Cocok memang kalau dia dijadikan sebagai kandidat calon ustadzah. Tapi jangan salah persepsi dengan penampilannya, karena dia bukan satu-satunya ‘orang normal’ di kelas. Bukan karena masih banyak yang lain, tapi karena ga’ ada yang lain. Hehehe…

Selanjutnya ada seorang gadis bernama Eka, si Indiaholic. Segala jenis pilem India atau seluk beluk artis India tanya aja ama dia. Ngakunya, sih, dia ada keturunan ras India sono. Makanya dia ngaku-ngaku sebagai Eka Zinta. Tau, deh… Berlanjut pada Tya yang sering dijuluki “Mami” oleh teman-temannya. Eitss..jangan salah kaprah. Ini bukan “mami” yang itu, tuh… tapi dia juga dijuluki gitu karena dia bekas mantan wakil ketua OSTI1. Ba’daha ada Fitri, si histerian girl-nya Cohesive. Rasa-rasanya dia ga’ akan berhenti berteriak kalo’ liat sesuatu yang bergerak dan mengagetkannya. Tau, deh, maksudnya apa? Kita akan tau nanti. After her, ada si (yang katanya, tapi biar nyenengin orang, deh…) cute, Imro’. Yah…diakui oleh semua orang, dia emang paling imut sekelas. Badannya kecil sendiri dan ga’ heran kalau hampir setiap hari jadi bulan-bulanan anak sekelas. Habis itu ada si Jum yang dijuluki sebagai Heroin, sang pahlawan wanita karena aksi sosialnya dalam membela hak-hak kucing untuk mendapat tempat tinggal. Jadi seharusnya yang perlu disalahin karena akhir-akhir ini banyak kotoran kucing di mana-mana adalah dia, bukan kucingnya. Heran, ya??

Berlanjut ke Fia, cewek yang kelihatannya aja dewasa banget… tapi anak Cohesive mana,sih, yang belum pernah ngelakuin hal konyol? Trus, ada si Syahai,nih..cewek tinggi semampai ini adalah cewek paling beda di antara temen-temennya. Bukan karena dia adalah anak pindahan dari planet Mars, tapi karena dia satu-satunya anak kembar di kelasnya. Kembar dampit istilahnya, kembarannya cowok ada di bumi belahan timur yang merupakan daerah terlarang buat anak putri (begitulah istilahnya, dengan sendirinya kalian akan tau nanti). Ada si Pinta yang sukanya minta-minta, hehehe… Dia nge-fans abiss ama Baby Taz sampai mukanya mirip Tasmanian Devil. Tapi, asli, dia emang terkenal devil banget… Gara-gara aksi bohongnya yang top banget, hampir semua anak-anak Cohesive pernah dia buat nangis. Katanya,sih, dia pengen jadi aktris hebat kaya Nicole Kidman, so belajar boong dulu. Hahaha. Garing. Habis itu ada si Ayda, yah… ga’ jauh-jauh dari yang lain. Gokil. Kalo’ ga’ nanya berkali-kali ga’ puas dia, so bikin semua orang pengen nonjok, deh…(koq, jadi emosi??) Setelah itu ada si Hindun yang centil abiss. Inget aja ama ibu-ibu centil yang sukanya lupa masak gara-gara kebanyakan nge-rumpi.. (semoga kamu jadi ibu yang baik) Habis itu ada Rani, cewek dari pulau nan jauh di sana yang sering menjulikinya sebagai Nona Basta. Dia anak Ambon asli, ga’ bo’ong! Tapi banyak yang ga’ percaya, soalnya wajahnya lebih pantas jadi orang Boyolali daripada Ambonesse.

Beralih ke Rein yang sering dujuluki Menara atau Tower oleh teman-temannya. Walaupun bukan yang paling tinggi tapi dia terlalu kurus, so kesannya seperti menara Tokyo gitu…hahaha. Garing lagi. Habis itu ada si Exsa (bukan nama sebenarnya), dia lebih suka dipanggil begitu, biar keren katanya. Temen-temennya menjulukinya si seniman sableng (terinspirasi oleh Gusur) Dia emang punya bakat bikin lukisan-lukisan yang kebanyakan abstrak dan hanya dia sendiri yang paham. Obsesinya adalah menciptakan seni lukis baru yang akan dinamainya Exsais. Heran. After her ada si Mumun (inget sesuatu?), dia juga India mania kaya’ si Eka. Berdua kalo’ udah ngomongin Bollywood, dunia bagaikan milik berdua. Hobinya minta uang ke anak-anak kelas. Kesannya, koq, kayak tukang palak, ya? Dia bendahara kelas, tau! Trus, ada si Sofi. Dilihat dari namanya kelihatannya orangnya kalem, lemah lembut…tapi jangan salah. Kalo’ ada yang berani mengusik daerah kekuasaannya dia bisa berubah jadi preman, hahaha… Ga’ segitunya, kalee… Dia emang galak banget kalo’ ada yang mengusik privasinya sebagai seorang wanita. Karena wanita, ingin dimengerti…(kaya’ iklan, ya?) Selanjutnya ada Ummi, ada yang menjulukinya Big Foot (tega, ya?) Tapi dia juga konyol abis, sih… tapi dia juga bisa sentimen abis. Apalagi kalo’ udah menyangkut soal berat badannya, bisa jadi Big Foot beneran dia! (sori, Mi…)

Setelah itu ada Zaky, the Strangest Girl (itu,sih, menurut persepsi penulis). Dia emang bukan yang paling muda, tapi ngakunya sok muda gitu. Dan lucunya, image childish udah melekat padanya so dia jadi aneh banget kalo’ tiba-tiba bersikap dewasa. Habis tuh ada si Ulin, bukan si Unyil, orang paling nyantai se-Cohesive. Easy going easy come-lah… Bahkan saat dia jatuh dari pohon alpukat yang tingginya 2 meter aja dia cuma tertawa…sambil nangis kesakitan, hehehe. Trus, ada mpok Devi, tetuanya anak-anak Cohesive. Last but not least ada Yani, si cewek jutek en judes plus centil. Ga’ ada duanya, katanya. Nah, akhirnya sesi perkenalan sudah selesai! Let’s start the story!

Tapi… koq, cuma 27?? Katanya 28?? Yang satu? Trus, yang nulis siapa?

Ya, ya, baiklah… penulis juga adalah anggota Cohesive. And my name is… Edogawa. Bo’ong, ding! Itu, sih nama kerenku… yah, untuk cerita ini saya menyamarkan nama saya sebagai Ova supaya identitas asli saya tidak terlacak. Bahaya kalau sampai semua orang tau siapa saya sebenarnya. Sekolah saya akan terbengkalai sementara saya disibukkan dengan membalas surat dari penggemar dan menyebarkan foto gratis plus tanda tangan dari saya. Huahahaha….

Ok! Kita tinggalkan saja… Let’s story begin!



1 OSTI : Organisasi Santri Ta’mirul Islam

Tidak ada komentar: